Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penggajian

Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penggajian – Hal ini meliputi struktur organisasi dan tiruana cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang di gunakan didalam Perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik Perusahaan, menyelidiki ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu di patuhinya kudang kecepejakan administrasi yang telah diterapkan ludang kecepeh berlalu dan silam, (Zaki Baridwan, 1990:13 ). 
Untuk tujuan di atas, terdapat elemen-elemen yang merupakan ciri-ciri pokok pengendalian intern. Pengendalian Intern yang memuaskan meliputi :
  1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung tpendapat fungsional secara tetap.
  2. Suatu sistem wewenang dan mekanisme pembukuan yang baik, yang berkhasiat untuk melaksanakan pengawasan akuntansi yangn cukup terhadap harta milik, utang-utang, pendapatanpendapatan dan biaya-biaya.
  3. Praktek-praktek yang sehat harus di jalankan di dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bulan organisasi.
  4. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung tpendapat. Pengendalian Intern di butuhkan setiap Perusahaan semoga dalam menjalankan usahanya tidak menyimpang dari yang telah di menetapkan ludang kecepeh berlalu dan silam.
Unsur Pengendalian Intern

Unsur Pengendalian Intern dalam sistem akuntansi penggajian ialah sebagai memberikankut (Mulyadi, 2001 : 386) :

1. Organisasi

  • namanya tercantum dalam daftar honor harus mempunyai surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan Perusahaan yang di tanda tangani oleh Direktur Utama.
  • Setiap Perubahan honor karyawan alasannya ialah perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, embel-embel keluarga harus di dasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.
  • Setiap serpihan atas honor karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus di dasarkan atas surat serpihan honor yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian.
  • Kartu jam tiba harus di otorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
  • Perintah lembur harus di otorisasi oleh kepala Departemen yang bersangkutan.
  • Daftar honor harus di otorisasi oleh fungsi personalia.
  • Bukti kas keluar untuk pembayaran honor harus di otorisasi oleh fungsi akuntansi.
3. Prosedur Pencatatan

  • Perubahan dalam pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar honor karyawan. Kartu Penghasilan Karyawan di selenggarakan oleh fungsi pembuat daftar honor dan upah untuk mengumpulkan tiruana penghasilan yang diperoleh masing-masing karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yang di cantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini di pakai sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajiban setiap karyawan.
  • Tarif upah yang di cantumkan dalam kartu jam kerja didibuktikan ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. Fungsi akuntansi ini banyak bertanggung tpendapat atas distribusi upah eksklusif ke dalam kartu harga pokok produk pesanan yang memakai tenaga kerja eksklusif yang bersangkutan. Distribusi upah eksklusif tersebut di lakukan menurut data yang di kumpulkan dalam kartu jam kerja. 
 4. Praktek Yang Sehat

  • Kartu jam tiba harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini di pakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
  • Pemasukan kartu jam tiba ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
  • Pembuatan daftar honor harus didibuktikan kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akunatansi sebelum dilakukan pembayaran.
  • Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.
  • Catatan penghasilan karyawan di simpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.
Demikian unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian. Dapatkan ratusan kajian pustaka dalam contoh skripsi akuntansi di blog ini.
 

Belum ada Komentar untuk "Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penggajian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel